Fans K-pop Desak Konser Ramah Lingkungan Jelang COP30: “Kami Ingin Idol Bernyanyi Tanpa Bikin Bumi Panas!” - Jelang perhelatan besar KTT Iklim COP30 di Brasil, para penggemar K-pop di seluruh dunia bersatu menyerukan satu pesan: saatnya konser K-pop jadi lebih ramah lingkungan!
Lewat laporan terbaru dari KPOP4PLANET berjudul “Konser K-pop Rendah Karbon: Bernyanyi Bersama untuk Masa Depan Kita,” para fans menyoroti bahwa industri hiburan Korea Selatan masih tertinggal dalam hal konser berkelanjutan dan pengurangan emisi karbon.
Dari Panggung Gemerlap ke Aksi Nyata untuk Bumi
Laporan ini merupakan bagian dari kampanye “K-pop Carbon Hunters,” yang terinspirasi dari serial animasi K-pop Demon Hunters. Bedanya, kali ini yang diburu bukan monster, tapi jejak karbon dari konser K-pop yang selama ini luput dari perhatian.
Baca juga:The Mahesa Coffee and Eatery, Tempat Nongki Asyik di Selo Boyolali
Para penggemar berharap industri K-pop — yang punya pengaruh global luar biasa — bisa ikut mengambil peran nyata dalam menghadapi krisis iklim.
Mereka ingin konser idola kesayangan tidak hanya megah dan heboh, tapi juga lebih hijau dan berkelanjutan.
Siapa yang Sudah Bergerak?
Dalam laporannya, KPOP4PLANET menilai lima raksasa industri K-pop: CJ ENM, HYBE, JYP, SM, dan YG Entertainment.
Beberapa perusahaan memang sempat menyinggung soal konser rendah karbon di laporan keberlanjutan mereka.
Namun, sejauh ini belum ada target jelas atau kerangka waktu pasti tentang bagaimana dan kapan mereka benar-benar akan mengurangi emisi atau beralih ke energi terbarukan.
Dari kelima perusahaan besar itu, hanya YG Entertainment yang sudah menerbitkan laporan berkelanjutan secara resmi.
Menariknya, YG berkomitmen untuk beralih ke konser berkelanjutan pada tahun 2030 — mungkin juga berkat pengaruh BLACKPINK, yang pernah menjadi duta COP26 pada 2021.
“Sebagai ambassador COP26, BLACKPINK sudah menginspirasi banyak BLINKs untuk peduli pada krisis iklim,” ujar Jevon Christian, leader fanbase Blink Official Indonesia.
“Sekarang kami berharap konser BLACKPINK selanjutnya bisa benar-benar rendah emisi karbon — Climate Action in Your Area!”
Baca juga:Review Menginap di Brits Hotel Legian Bali, Hotel Bintang Empat yang Nyaman
Ketika Musik Jadi Cermin Krisis Iklim
Popularitas K-pop terus menanjak — dengan lebih dari 75 juta penggemar di seluruh dunia per 2023. Namun di balik kemegahan panggung dan tur internasional, ada dampak besar terhadap lingkungan.
Menurut riset dari Julie’s Bicycle, sekitar 73% emisi industri musik berasal dari konser langsung, setara dengan emisi 92 ribu mobil dalam setahun!
“Bencana alam yang makin sering terjadi seharusnya jadi alarm bahwa krisis iklim makin parah. Konser rendah karbon adalah cara industri K-pop menunjukkan kepeduliannya terhadap bumi dan generasi mendatang,” ujar Nunik, ambassador KPOP4PLANET Indonesia sekaligus leader My Day Jars Social Project.
“Sudah waktunya promotor dan penyelenggara konser mulai mendengar suara kami, para penggemar, yang ingin konser idola diadakan secara lebih berkelanjutan.”
Saatnya K-pop Jadi Pemimpin Perubahan
Didukung oleh Music Sustainability Alliance, Julie’s Bicycle, dan Music Declares Emergency, laporan KPOP4PLANET menyerukan agar seluruh industri mengadopsi standar konser rendah karbon.
“K-pop punya kekuatan besar untuk memimpin perubahan,” ujar Lewis Jamieson, CEO Music Declares Emergency UK.
“Dengan menampilkan praktik terbaik, mereka bisa membuktikan bahwa musik bisa jadi bagian dari solusi, bukan sumber masalah.”
Laporan ini juga memberikan panduan konkret bagi perusahaan K-pop, seperti:
- Mengukur dan melaporkan emisi dari setiap konser.
- Beralih ke energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin.
- Mengurangi plastik sekali pakai dan mengelola sampah lebih baik.
- Mengoptimalkan perjalanan musisi, kru, dan penonton agar lebih efisien.
- Menggunakan platform artis untuk menyuarakan aksi iklim.
“Selama pandemi, kita pernah hidup tanpa konser idola. Kita tidak mau krisis iklim membuat hal itu terjadi lagi,” tegas Nayeon Kim, Campaigner KPOP4PLANET Korea Selatan.
Bernyanyi untuk Bumi, Bukan Melawannya
Bagi para penggemar, musik K-pop bukan hanya hiburan, tapi juga bahasa solidaritas global.
Kini, mereka menginginkan panggung yang bukan cuma menyala oleh lampu konser, tapi juga oleh kesadaran untuk menjaga bumi tetap hidup.
Karena pada akhirnya, konser terbaik bukan yang paling besar atau paling mahal — tapi yang paling peduli pada masa depan kita bersama. 🌱💚
Anda mungkin suka:Ndalem Coffee Selo Boyolali, Nongkrong Asik dengan View Gunung Merapi




Posting Komentar