eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Seadanya Kita: Ketika Cinta Tak Peduli Usia dan Dunia Tak Selalu Berpihak

Seadanya Kita: Ketika Cinta Tak Peduli Usia dan Dunia Tak Selalu Berpihak - Ada kisah cinta yang mudah, tapi juga ada cinta yang datang di waktu yang salah—atau setidaknya, dinilai salah oleh orang lain.

“Seadanya Kita”, drama Malaysia terbaru di Viu, bukan sekadar kisah romantis biasa. Ia berbicara tentang luka, keberanian, dan cinta yang melampaui batas-batas konvensional. Sebuah kisah yang hangat, getir, dan dekat dengan kenyataan banyak perempuan di luar sana.

Seadanya Kita: Ketika Cinta Tak Peduli Usia dan Dunia Tak Selalu Berpihak


Luka Lama yang Tak Pernah Benar-Benar Hilang

Bagi Alani (Emma Maembong), masa lalu bukan sekadar kenangan pahit—ia adalah luka yang belum sembuh. Suami yang ia cintai justru menghancurkannya dengan cara paling kejam: berselingkuh dengan adik angkatnya sendiri.

Baca juga:Menginap di Horison Ultima, Hotel Tertinggi di Semarang

Ketika akhirnya ia bangkit dan menjalani hidup sebagai ibu tunggal, masa lalu itu kembali mengetuk. Farouq (Shahz Jaszle), mantan suaminya, muncul dengan alasan ingin mengasuh anak mereka bersama. Tapi di balik permintaan itu, ada trauma dan rasa sakit yang belum tuntas.

Pertemuan keduanya membuat Alani terjebak antara harga diri dan hati. Haruskah ia membuka pintu untuk orang yang dulu menghancurkannya, atau tetap menutup diri demi melindungi perasaannya sendiri?

“Seadanya Kita” menggambarkan dilema itu dengan jujur dan emosional—tanpa berusaha menggurui, hanya mengajak kita merasakan.

Kekuatan di Balik Sosok Ibu Tunggal

Sebagai ibu tunggal, Alani bukan sosok sempurna. Ia sering lelah, rapuh, tapi tak pernah menyerah. Ia membesarkan putranya Iqi dengan cinta dan keberanian, meski dunia sering menatapnya dengan stigma.

Baca juga:Pengalaman Menginap di @K Hotel Kaliurang Jogja, Rooftop-nya Keren!

Di sinilah kekuatan drama ini—menampilkan realitas yang jarang diangkat: perjuangan perempuan yang harus kuat bukan karena ingin, tapi karena tidak punya pilihan lain.

Lewat Alani, kita diajak melihat ibu tunggal bukan sebagai sosok yang harus dikasihani, melainkan pejuang sejati. Ia jatuh, tapi bangkit. Ia terluka, tapi tetap tersenyum untuk anaknya. Dan di situ, penonton akan menemukan refleksi dari ibu mereka, sahabat mereka, atau bahkan diri mereka sendiri.

Cinta yang Tak Mengenal Usia

Ketika Alani bertemu Kerol (Mierul Aiman), seorang penyanyi rock muda yang penuh semangat, segalanya berubah. Kehadirannya membawa warna baru dalam hidup Alani—bukan sebagai pengganti masa lalu, tapi sebagai seseorang yang tulus hadir tanpa syarat.

Cinta mereka mungkin terlihat tidak biasa: perbedaan usia, pandangan masyarakat, dan prasangka sosial. Tapi “Seadanya Kita” justru menunjukkan bahwa cinta tak perlu izin dari siapa pun.

Kerol hadir bukan untuk menyelamatkan, tapi untuk menemani. Ia memberi Alani rasa dihargai, rasa aman, dan kebahagiaan yang sederhana—hal yang sering kali luput dalam hubungan yang rumit.

Dan di sinilah pesan drama ini terasa kuat: cinta sejati bukan tentang kesempurnaan, tapi keberanian untuk mencintai meski dunia tak setuju.

Kisah Tentang Luka, Cinta, dan Keberanian

“Seadanya Kita” adalah cermin bagi banyak orang yang sedang berjuang berdamai dengan masa lalu dan mencari makna cinta yang sesungguhnya. Ia mengingatkan kita bahwa cinta tak selalu datang di waktu yang tepat, tapi bisa menyembuhkan ketika hati sudah siap.

Drama ini bukan hanya tentang romansa, tapi tentang keberanian seorang perempuan untuk berkata:

“Aku layak bahagia, meski tidak semua orang setuju.”

Serial “Seadanya Kita” kini bisa kamu tonton di Viu — dan siapa tahu, kisah Alani bisa jadi cermin untuk perjalanan cinta dan kehidupanmu sendiri.

Anda mungkin suka:Menginap di Lafayette Boutique Hotel Jogja, Serasa di Paris!
Posting Komentar

Posting Komentar