eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Drama Series Saudade Ungkap Cara Cerdas Menghadapi Sahabat yang Terlalu Dekat dengan Pacar

Drama Series Saudade Ungkap Cara Cerdas Menghadapi Sahabat yang Terlalu Dekat dengan Pacar - Pernahkah kamu merasa dunia runtuh dalam satu malam? Bukan karena bencana besar, melainkan karena orang yang paling kamu percaya tiba-tiba bukan lagi di pihakmu. Itulah yang dirasakan Kashi, yang diperankan oleh Callista Arum dalam Viu Original Saudade

Punya pacar yang tampan, pintar, dan kelihatan sempurna bukan berarti hidup Kashi bahagia. Apalagi ketika ia tahu kalau pacarnya malah lebih dekat dengan temannya sendiri. Rasanya seperti kehilangan dua orang sekaligus. 

Drama Series Saudade Ungkap Cara Cerdas Menghadapi Sahabat yang Terlalu Dekat dengan Pacar


Dalam serial ini, kita tidak hanya melihat kisah patah hati biasa, tapi juga bagaimana seseorang bisa hancur karena dikhianati dari dua sisi. Di tengah kehancuran itu, Kashi bertemu Akash, cowok menyebalkan yang dengan percaya diri menantang Kashi untuk jatuh cinta padanya dalam waktu singkat.

Baca juga:Menginap di Lafayette Boutique Hotel Jogja, Serasa di Paris!

Cinta Tak Sama dengan Kesempurnaan 

Kashi tidak hanya kehilangan pacar dalam sosok Daffa (Lorenzo Gibbs), tapi juga kehilangan kesan tentang hidup yang sempurna. Daffa punya semua yang bisa dibanggakan, yaitu pintar, tampan, dan terlihat penuh perhatian. Tapi semakin lama Kashi bersamanya, ia menyadari bahwa cinta sejati tidak selalu hadir dalam bentuk yang sempurna di atas kertas. Ia juga mulai mempertanyakan, apakah selama ini ia mencintai Daffa, atau hanya mencintai citra sempurna yang menempel pada Daffa?

Ketika Daffa akhirnya dekat dengan sahabatnya, rasa sakit Kashi muncul bukan hanya karena kehilangan pacar. Daffa sebenarnya tidak jahat, tapi ia membuat pilihan yang menyakiti Kashi. Dalam hal ini, Kashi belajar bahwa cinta yang tulus tidak selalu tampak indah dari luar. Kadang justru hadir dalam bentuk yang kacau, yang bikin kesal, tapi juga bikin hidup terasa nyata. 

Ia tidak bisa lagi mengandalkan citra pasangan ideal untuk merasa bahagia. Karena ternyata, yang paling ia butuhkan bukanlah pasangan yang sempurna, melainkan seseorang yang hadir sepenuhnya dengan semua ketidaksempurnaannya. Dari sinilah Kashi mulai melepaskan Daffa, bukan karena benci, melainkan karena sadar bahwa cinta tidak seharusnya membuatmu merasa sendirian saat bersama. 

Cinta Bisa Datang dari Arah yang Mengejutkan 

Move on sering dianggap sebagai usaha melupakan, tapi bagi Kashi, hal ini lebih seperti memilih arah baru dalam hidup. Setelah dikhianati oleh dua orang terdekatnya, hatinya penuh luka, dan jelas belum siap untuk jatuh cinta lagi. Jadi ketika Akash (Abun Sungkar) muncul dengan tantangan aneh, yaitu membuat Kashi jatuh cinta dalam waktu singkat, respons awalnya tentu saja penolakan. 

Tapi seiring waktu, sikap Akash yang spontan, jujur, dan tidak berpura-pura justru membuat Kashi mempertanyakan ulang semua yang pernah ia percaya soal cinta. Ia tidak lagi memandang cinta sebagai pengganti, tetapi sebagai peluang untuk mengenal dirinya sendiri lebih dalam.

Akash tidak datang dengan membawa janji-janji indah atau kemasan sempurna seperti Daffa. Dia datang dengan canda, iseng, dan ketulusan. Di situlah kehangatannya terasa nyata. Dalam keisengan yang awalnya menyebalkan, Kashi mulai menemukan ruang untuk tertawa, untuk merasa hidup, dan secara perlahan, untuk sembuh. 

Baca juga:Review Reddoorz Menara One Solo: Menginap Nyaman dan Tenang

Akash tidak mencoba menjadi siapa-siapa selain dirinya sendiri. Dalam kejujuran itulah, Kashi mulai menemukan keberanian untuk membuka hati. Bukan karena sudah melupakan Daffa, melainkan karena mulai melihat bahwa dirinya layak bahagia lagi.

Rindu yang Menyakitkan 

Ada perasaan aneh yang muncul saat kita kehilangan sesuatu yang menyakitkan, namun tetap kita rindukan. Itulah yang dirasakan Kashi ketika cinta, persahabatan, dan harapan bertabrakan jadi satu. Ia tahu Daffa menyakitinya, dan ia kecewa pada sahabatnya sendiri. 

Tapi tetap saja, ada bagian dari dirinya yang merindukan kenyamanan dan kehangatan yang dulu pernah ada. Bukan karena ingin kembali, melainkan karena kehilangan itu belum sepenuhnya bisa dijelaskan. 

Kashi hidup di tengah perasaan itu, yaitu antara luka dan rindu, antara kecewa dan harapan. Ia mencoba memaafkan, bukan untuk memulai lagi, melainkan untuk membebaskan dirinya dari masa lalu. Tapi apakah ia bisa benar-benar memaafkan tanpa membuka pintu luka yang sama? Itulah dilema yang membuat perjalanan Kashi begitu relevan bagi banyak orang. 

Callista Arum, pemeran Saudade sebagai Kashi, memberikan bocoran bahwa perubahan besar akan terjadi di tengah cerita. 

"Aku bocorin sedikit, ya. Nanti di pertengahan series bakalan ada kejutan dari karakter Kashi," katanya. Kata-kata itu memberi harapan, bahwa di balik semua luka dan keraguan, Kashi akan menemukan versi dirinya yang lebih berani.

Anda mungkin suka:Review Menginap di Hotel Horison Nindya Semarang
Posting Komentar

Posting Komentar