Potret Kuat Perempuan Modern dan Stigma “Gagal” karena Tak Menikah di Second Shot at Love - Kenapa perempuan yang kuat, mandiri, dan sukses masih dianggap belum “cukup” jika belum menikah?
Pertanyaan ini menjadi pusat perhatian dalam drama Korea Second Shot at Love, yang kini tayang di Viu. Lewat karakter Han Geum Joo yang diperankan Choi Sooyoung, drama ini menyuguhkan refleksi tajam tentang tekanan sosial yang masih membayangi perempuan di era modern.
Ketika Mandiri dan Sukses Masih Belum Dianggap Cukup
Banyak perempuan hari ini telah meraih kemandirian finansial dan kesuksesan karier. Namun sayangnya, pencapaian tersebut kerap dianggap belum lengkap jika tidak dibarengi dengan status pernikahan. Itulah dilema yang dihadapi Han Geum Joo dalam Second Shot at Love. Meski telah sukses secara profesional, keputusan Geum Joo untuk membatalkan pernikahan justru membuatnya dicap sebagai “perempuan gagal.”
Baca juga:Pengalaman Treatment Exosome Skin Booster di Klinik Apic Skin Solo, Sakit Tapi Nagih!
Drama ini membuka diskusi soal standar ganda yang masih melekat di masyarakat—bahwa nilai seorang perempuan sering kali diukur dari cincin di jari, bukan dari tekad dan keberanian untuk meninggalkan hubungan yang tidak sehat. Lewat karakter Geum Joo, penonton diajak melihat realita banyak perempuan yang lebih memilih harga diri dan kesehatan mental ketimbang mempertahankan hubungan yang menyakiti.
Sooyoung Tampilkan Sosok Perempuan Rapuh Tapi Kuat
Choi Sooyoung memerankan Han Geum Joo dengan sangat menyentuh dan autentik. Geum Joo bukan digambarkan sebagai sosok sempurna, melainkan perempuan dewasa yang penuh luka, namun terus melangkah. Sooyoung berhasil menampilkan lapisan emosi yang kompleks—kesepian yang tersembunyi di balik prestasi, serta ketabahan yang tidak selalu tampak di permukaan.
Penonton tidak diajak untuk mengasihani Geum Joo, tetapi untuk memahaminya. Ia bukan pahlawan tanpa cela, tapi seseorang yang mencoba bertahan di tengah tekanan sosial yang membungkam. Sosoknya menjadi representasi perempuan yang terus berusaha terlihat baik-baik saja, meski dunia menuntut terlalu banyak.
Drama yang Menggugah: Luka Tak Selalu Terlihat, Tapi Sering Dihakimi
Salah satu kekuatan Second Shot at Love adalah keberaniannya mengangkat sisi gelap yang jarang disorot. Saat Geum Joo terpuruk dan mencari pelarian lewat alkohol, bukannya mendapat simpati, ia justru mendapat stigma. Ini mencerminkan kenyataan bahwa banyak orang lebih cepat menghakimi daripada berempati.
Namun, drama ini juga menawarkan secercah harapan. Second Shot at Love tidak menyuguhkan penyembuhan instan, melainkan perjalanan jatuh-bangun yang manusiawi. Geum Joo diberi ruang untuk merasa hancur, lalu perlahan menyusun kembali hidupnya—bukan untuk memenuhi ekspektasi orang lain, tapi demi dirinya sendiri.
Lebih dari Sekadar Drama Romantis
Second Shot at Love bukan hanya tentang cinta kedua, tetapi juga tentang keberanian perempuan untuk berdamai dengan diri sendiri. Kisah Han Geum Joo adalah cermin banyak perempuan masa kini yang berani mengatakan “tidak” pada relasi yang menyakitkan dan mulai menyusun ulang definisi kebahagiaan.
Bagi siapa pun yang pernah merasa lelah memenuhi ekspektasi sosial yang kaku, drama ini bisa menjadi pelipur lara. Ini adalah kisah tentang validasi, pemulihan, dan menemukan kekuatan di tengah luka yang tidak selalu terlihat. Sebuah tontonan yang layak disimak—karena terkadang, cinta yang paling menyembuhkan justru datang dari diri sendiri.
Anda mungkin suka:Pengalaman Pertama Treatment di Ella Skincare, Pakai Plasma Darah?
Posting Komentar