eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Daya Angkut Motor Memang Gak Jauh Beda dari Mobil…

DSC_0153
Saat perjalanan ke Jogja, saya melihat pemandangan yang sudah tidak asing lagi di Indonesia, yakni sepeda motor. Berbeda dengan beberapa negara maju yang hanya memperbolehkan motor untuk mengangkut dua atau bahkan 1 penumpang saja. Di Indonesia, apa saja bisa diangkut dengan motor, gak percaya? Percaya dong, pliiiiiisssss…. Smile with tongue out. Pada foto di atas terlihat ada sepeda motor yang mengangkut beberapa kandang unggas, sampai-sampai gak kelihatan mana unggasnya… eh maksudnya mana pengendaranya Laughing out loud. Kandang unggas tersebut ditata sedemikian rupa di kanan, kiri, dan juga ditumpuk ke atas… Tampaknya sang pemotor yang mengangkut kandang unggas ini menerapkan “Stack” ilmu struktur data dalam ilmu komputer ke dalam struktur kandang unggas Just kidding(hayah… bahas apa ini?). Tumpukan kandang unggas ini menjulang tinggi, tak kalah tinggi sama harga diri pejabat kita,… *mulai ngawur*.


Kebetulan saat itu tak hanya seorang pemotor saja yang barang bawaannya menggila, tapi ada dua pemotor lain yang gak beda jauh. Belakang juragan kandang unggas ada emak-emak bawa barang tang dibungkus kain. Ini mencurigakan, jangan-jangan barang yang dibawa emak-emak itu adalah bom! Surprised smileTapi, tampang tuh emak-emak bukan tampang teroris sih, kayaknya gak mungkin deh bawa bom. Mungkin isinya duit koruptor kali ya? Mungkin koruptor menyelundupkan duit hasil korupsinya itu agar tidak terdeteksi KPK di bungkusan yang di bawa emak-emak itu tadi? Pastinya gak tau sih, saya juga gak nanya-naya sama emak-emak itu tentang apa yang ia bawa, tar dikira  KEPO lagi Smile with tongue out.
Kalo pemotor satunya yang berada di samping kanan juragan kandang unggas ini berjiwa sporty, ini terlihat dari barang bawaannya, yaitu bola warna-warni mirip lolipop Smile with tongue out. Harusnya sih pemotor-pemotor model-model begini sadar kalo barang bawaannya itu berlebihan danmeningkatkan risiko diri sendiri dan orang lain. TAPI…. alasan klasik selalu menjadi jawaban yang tak terbantahkan, yakni himpitan ekonomi Disappointed smile.
0

Posting Komentar