Tradisi Kupatan adalah tradisi yang dilaksanakan sepasar dalam istilah Jawa atau 7 hari setelah hari Lebaran. Tradisi Kupatan ini cukup sederhana, yakni menyediakan makanan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, sambal goreng ati, tahu kupat, dan sebagainya kemudian mengundang sanak saudara, teman, rekan kerja, dan orang terdekat untuk berkunjung dan bersilaturahmi

. Di daerah saya, Boyolali, tak semua wilayah menggelar tradisi Kupatan. Nah kebetulan ada saudara saya yang mengadakan Kupatan dan mengundang kami untuk berkunjung. Saya sih langsung siap untuk tradisi Kupatan ini, soalnya bakal banyak makanan, hehehehe…

Yah memang saat hari Lebaran kemarin sudah ada hidangan seperti opor ayam, ketupat, aneka sayur dan lain-lain, tapi tradisi Kupatan ini masih tetap ada dan dilaksanakan di beberapa wilayah pedesaan di Boyolali, mungkin di daerah pembaca blog Kisah Foto ada yang menggelar tradisi Kupatan ini? Saya sendiri tidak tahu bagaimana sejarah tradisi Kupatan ini, yang saya tau ya datang, silaturahmi dan makan (ini paling penting hehehe…)

.
Baca Juga:
Bermain Ombak di Pantai Baron…


Saudara saya yang menggelar tradisi Kupatan ini rumahnya di daerah Kecamatan Cepogo, Boyolali dan tak semua daerah di kecamatan tersebut mengadalan tradisi serupa. Saat Kupatan, di sekitar rumah saya juga bikin ketupat dan terjadi perang ‘memberi’ ketupat+lauk antar tetangga yang berlangsung cukup sengit, hahahaha…

Back to topik, selesai kerja saya bersama keluarga langsung menuju rumah sodara untuk bersilaturahmi. Sampai di sana, ternyata rumah saudara saya sudah ramai dipenuhi saudara yang lain, tamu-tamu, tetangga-tetangga, dan banyak lagi. Yah suananya gak kalah ramai dibandingkan pas lebaran, hehehehe…

Tak lama setelah berbincang-bincang sambil ngemil
dengan brutal kue lebaran, saya pun langsung
menyerbu menuju meja makan dan makan ketupat…

. Apa saja yang ada di meja makan? Banyak…. Ada ketupat yang sudah diiris-iris, ada ketupat yang masih dibungkus, opor ayam, sayur jepan (jepan bahas Indonesianya apa yah?

), sambal goreng ati, sambel krecek, kerupuk udang, nasi, tahu kupat/tahu guling/tahu acar, bubuk kacang, bubuk kedelai, dan karak. Langsung saya serang mereka semua….
Baca Juga:
Pantai Watu Kodok, Keindahan dan Kesunyian Laut Selatan…

Tahap pertama, pemanasan dulu… saya mabil sepiring tahu kupat atau juga bisa disebut tahu acar.. Setelah habis, baru makan ketupat yamng sebenarnya dengan semua lauk yang ada, hahahahaha… *tawa rakus

. Setelah perut penuh, ternyata ada kabar buruk… Yaitu ada satu tempat lagi yang harus dikunjungi dalam rangka tradisi Kupatan ini, waduh… Yah terpaksa makan lagi dah di tempat kedua nanti… hehehe… Sampai di sini dulu posting kali ini, semoga bermanfaat
Anda mungkin suka:
Review BBM for Windows Phone di Nokia Lumia 520
asik juga bisa makan ketupat, ditempat saya juga bikin
BalasHapusBener gan, enak banget, hehehehe :D
HapusKirim ke sini donk kupátnya :)
BalasHapusSiap mbak, kirim via email yah kupatnya? :p hehehehe
Hapushahahhaa kupat Maya donk :D
HapusIya mbak, hehehe :D
Hapuskalau di desa suami saya, kalau kupatan pada pagi hari setiap warga bawa kupat beserta lauknya ke balai desa untuk di doakan, setelah itu baru di bawa pulang untuk di nikmati bersama keluarga.
BalasHapusyah begitulah mbak, beda desa beda pula tradisinya, hehehehe... Kalau kupatan di tempat mbak Anis itu mirip tradisi sadranan :D
HapusMenggiurkan semuanya, Baaaang :'(
BalasHapusUenak lhoo, hehehe :D
Hapus